Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Betapa getirnya rindu yang kau kikis
Tak terhakis di persisir hati
Walaupun hujan menimpa sahara
Tak mungkin hilang panas di bumi
Dahagalah musafir mengejar realiti duniawi
Kiasnya pujangga
Hamparan penuh suci niatnya
Getar jari jemari ku tahan jua
Menggenggam bara hingga menjadi abu
Luka dan pedih amatlah berbisa-bisa
Hanya kesabaran penawar sejati
Pengorbanan adalah satu kemestiannya dalam hidup
Walaupun kau diriku seribu keresahan di mimpi
Cinta bagaikan bebayang
Makin diusir semakin hampir
Apa yang kita impikan
Tak semuanya menjadi
Datangnya seakan menguji
*Walau setinggi manapun kata rindu yang dihamburkan, kenyataan tetap takkan merubah keadaan...Dan aku, masih setia menanti, kalau itu menjadi caturan*
0 comments:
Post a Comment